Rabu, 20 Mei 2015

Makalah PPB 2 Dermas

MAKALAH
Judul:
Sukacita dan Kasih dalam Hidup Pernikahan
                            Nama                         : Dermas Takela
                       Nim                            : 3634.32
                       Tkt/Smstr                  : I/II
                       Mata Kuliah              :PPPB II
                       Dosen                         : Dr. Veroska Teintang, M.Pd,K




SEKOLAH TINGGI TEOLOGI “IKAT” JAKARTA 2015
DAFTAR ISI


BAB I: Pendahuluan…………………………………………………………….. 1.
A.    Latar Belakang Masalah………………………………………………… 1.
BAB II: Pembambahasan……………………………………………………… 4.
A.    Persiapan-persiapan Pranikah………..………………………………… 4.
B.     Kunci pernikahan bahagia………….………………………………….. 5.
C.     Apa yang Dibutuhkan oleh Seorang Pria……….…………………….. 7.
D.    Apa yang Dibutuhkan oleh Seorang Wanita………………………….. 8.
E.     Gejala keretakan hubungan pasanga suami-isteri……………………. 9.
F.      Peraturan Allah untuk orang tua………………………………………. 11.
BAB III: Kesimpulan …………………………………………………………. 13.










BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah.
          Ikatan pernikahan diciptakan Tuhan agar tidak dihancurkan oleh manusia kecuali dalam kasus perzinahan. Tapi keharusan untuk bercerai karena zinah bukan sesuatu yang mutlak, melainkan hanya merupakan saran. Pengampunan selalu lebih baik dari pada perzinahan, bahkan dalam kasus perzinahan. Pernikahan itu dimaksudkan Tuhan agar berlangsung seumur hidup. Tuhan meberkati ikatan pernikahan waktu Dia melaksanakan upacara pernikahan yang pertama di Eden. Pikiran-pikran bahwa “perceraian adalah jalan keluarnya” akan selalu menghancurkan pernikahan.
          Karena itu, apa yang telah dipersatuakn Allah, tidak boleh diceraikan manusia. Barang siapa menceraikan istrinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah. Sebab seorang istri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup.
          Bagaimanapun juga didalam hati seorang wanita, ia mendambakan seorang pria yang bisa menjadi kepala bagianya, yang bisa menjadi andalannya, yang bisa menjadi pelindungnya. Ia ingin menjadi bagian hidup dari pria tersebut, ia ingin bergantug padanya.
          Ketika menikah, pasanga pengantin tenttu membedakan kebahagiaan. Pernikahan yang bahagia memiliki cakuppan yang cukup luas, yang diwakili oleh suasana kerukunan, berkecupkupan, keluarga yang sehat, menjadi kekudusan pernikahan, anggotanya yang saling melayani, dan yang paling utama adalah ada sikkap takut akan Tuhan




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Persiapan-persiapan Pranikah.
          Ketika menikah, pasangan pengantin tentu mendambakan kebahagiaan. Pernikahan bahagia memiliki cakupan yang cukup luas. Yang diwakili oleh suasana keerukunan, berkecukupan, keluaga yang sehat, menjaga kekudusan pernikahan, anggotanya saling melayani, dan yang paling utama adalah ada sikap yang takut akan Tuhan.
          Untuk mencapai keadaan di atas maka anda harus mempersiapkan diri sejak masa berpacaran, karena masa berpacaran adalah masa membuat “cetak biru” keluarga bahagia yang anda inginkan.
          Masalah menika dengan siapa tergantung pada keputusan anda pribadi, tetapi sebelum menikah cobalah untuk memperhatikan tiga hal persiapan yaitu, persiapan fisik, persiapan mental dan persiapan spiritual.
§      Persiapan Fisik.
            Secara fisik anda perlu perhitungkan kesiapan fisik anda serta calon pendamping hidup anda, dan hal ini bisa dilihat dari perkembanga organ reproduksi. Ssecara legal, menurut UU Perkawinan RI tahun 1974, bab I dan pasal 1, hukum pernikahan memperbolehkan seseorang menikah dengan sah setelah seseorang mencapai usia 21 tahun.
§      Persiapan Mental.
            Masa pacaran seorang Kristen adalah sebuah proses melatih diri untuk mengenal kekuatan dan kelemahan kepribadian dari pasangannya secara mendalam. Karena itu waktu pacaran, kenali orang yang akan menjadi pasangan hidup anda. Lakukanlah dialog-dialog yang bermutu untuk mengenal pribadi dan keluarga besar dari pasangan yang akan mendampingi anda di sepanjang hidup anda ke depan. Dialog yang bermutu artinya anda tidak lagi memusatkan perhatian pada aktivitas-aktivitas yang kurang bermanfaat seperti: menonton, jalan-jalan, terus mencari tempat rekreasi yang akan dikunjungi tatkala ada waktu luang, dan sebagainya.
§      Persiapan Spiritual.
            Masalah kerohanian atau spiritual adalah poin serius yang harus diperhitungkan ketika anda akan memasuki gerbang pernikahan. Pernikah yang seimbang adalah pernikah antara pasangan yang imannya seimbang daan selaras. Karena itu menikalah dengan orang yang seiman dan sama dewasa imannya. Perlu diingat bahwa seiman bukan berarti astu agama, tetapi sama mengasihi tuhan Yesus Kristus sperti anda.
Jika anda ingin mempersiapkan sebuah keluarga yang bahagia dan sesuai dengan firman Tuhan, menikalah dengan orang yang memilki criteria rohani seperti dibawa ini:
§      Seorang yang memilki sikap takut akan Tuhan.
§      Seorang yang sudah mengalami pemulihan hati dan gambar diri.
§      Orang yang memilki sikap yang bersedia diubah menjadi seprti kristus.
§      Pilihan pria yang berrtanggung jawab serta dapat menjadi pemipin dalam keluarga, dan wanita memiliki sikap penundukan diri dengan hati yang lemah lembut.

B.   Kunci Pernikah Bahagia.
          Sebagaimana yang mungkin sudah anda ketahui, hamper 50% dari pernikahan di zaman sekarang berakhir dengan perceraian, meninggalkan pasangan yang sakit dan anak-anak yang kehilangan kehilangan. Janagan biarkan ini terjadi pada anda! Siapa pun anda, entah pernikahan anda tergoncang atau sedang indah-indahnya, atau bahkan sekali pun anda belum menikah, berikut adalah nasehat gratis terbukti efektif untuk membantu agar pernikahan anda bisa langgeng. Berlangsung dari Tuhan yang menciptakan dan menderikan lembaga pernikahan.
1.             Bentuk eumah tangga anda sendiri.
2.             Pertahankan kemesraan semasa pacaran dulu.
3.             Selalu ingat bahwa Tuhanlah yang mempersatukan anda dalam pernikahan.
4.             Janganlah hati anda. Jangan biarkan panca-inndera, nafsu, dan emosi menjerat anda.
5.             Jangan pergi tidur dimalam hari dengan perasaan marah pada pasangan anda.
6.             Jadikan Tuhan Yesus sebagai inti/pusat rumah tangga anda.
7.             Berdoalah bersama-sama.
8.             Sejak awal, sepakati bahwa bercerai bukanlah solusi yang baik.
9.             Usahakan agar rumah anda hanya ditinggal oleh keluarga degan ikatan darah yang                    langsung (pria kepala keluarga, satu isteri, dan anak/anak-anak).
10.         Tuhan memberikan standar kasih; usahakan agar anda mencapainya.
11.         Ingat bahwa kritik dan rengekan selalu menghancurkan kasih.
12.         Jangan terlalu banyak memerlukan sesuatu hal, jangan berlebihan, jadilah moderat (sedang-sedang saja).
13.         Hargai hak-hak pribadi dan sama lain.
14.         Jadilah bersih, bersahaja, rapi, dan bertanggung jawab.
15.         Usahakan untuk tidak membentak dan selalu menngguunakan kata-kata yang sopan dan ramah.
16.         Bersikaplah bijaksana dalam hal keuangan.
17.         Sering-seringlah berdiskusi dan meminta pandapt pasangan anda.

C.    Apa yang dibutuhkan oleh seorang pria.
a.       Pria butuh seorang penolong.
©      Pria butuh seorang penolong sebagai mitra kerja.
©      Pria butuh seorang penolong sebagai penopang.
Sekuat-kuatnya pria, ia tetaplah seorang manusia yang lemah dan membutuhkah oranglain untuk menopangnya! Tidak salah jika Allah mengatakan prria perlu penolong (kej. 2:18).
b.      Pria butuh dihargai sebagai kepala keluarga.
Pria telah ditetapkan oleh Allah sebagai kepala rumah tangga! (I Kor. 11:3; kej. 3:16). Oleh karena itu, merupakkan suatu kebutuhan bagi seorang pria untuk dihargai dan dihormati sebagai kepala oleh semua anggota keluarganya, pertama-tama isterinya.
c.       Pria butuh teladan.
Mungkin aneh terdengar diitelinga kita bahwa seorang pria membutuhkan teladan dan teladan itu datangnya dari isterinya sendiri! Tetapi demikianlah yang dikatakan firman Tuhan dalam kitab ( I petrus 3:1-6).
d.      Pria butuh seks (kej. 2:24).
Pria butuh bersatu dengan isrterinya, baik secara rohani, jiwani mau pun secara jasmani. Sehubungan kebutuhan akan seks, firman Tuhan memberikan tuntunan:
Pertanma, hendaklah setiap suami memenuhi kewajiban terhadap isterinya; kedua, suami hendaknya berpikir bahwa tubuhnya adalah juga milik isterinya jadi ia tidak seenaknya saja “mengatur” dirinya sendiri; ketiga, jangan saling menjauhi.

D.    Apa yang dibutuhkan oleh seorang wnita.
a.       Wanita butuh seorang kepala.
©      Wanita butuh seorang kepala yang bertanggung jawab (Ef. 5:25).
©      Wanita butuh seorang kepala yang lembut (Kol. 3:19).
©      Wanita butuh seorang kepala yang bijaksana (I Ptr. 3:7).
b.      Wanita butuh seorrang imam.
Wanita membuttuhkan pria yang dapat menjadi imam bagi keluarganya (Ef. 5:25-27).
c.       Wanita butuh dikasihi.
Tidak seperti pria yang lebih dominan menggunakan logika, wanita lebih dominan menggunakan perasaan. Wanita butuh seorang pria yang bisa mengerti dan menyelami perasaannya. Wanita butuh kasih sayang dan perhatian yang khusus dari pria. Wanita perlu diingat tanngal lahirnya, tanggal pernikahannya dan dipanggil namanya dengan lembut. Wanita tidak butuh pria yang cuek dan tak tahu perasaan orang lain! (Ef. 5:25).
d.      Wanita butuh seks.
Sebagaiman pria, wanita juga butuh kepuasan seks. Seks adalah suatu kebutuhan alimi yang normal (kej. 3:16). Seks adalah sesuatu yang indah sebagai ungkapan kasih sayang dan persekutuan yang dalam. Sebagaimana pria butuh seks, wanita juga memerlukan seks yang kudus. (I kor. 7:3).

E.     Gejala  keretakan hubungan pasangan suami-istri.
a.       Komunikasi tidak berjalan dengan baik.
ü  Menyimpan rahasia.
ü  Kalau terjadi pembicaraan maka muncul pembicaraan yang tidak sehat.
b.      Hilangnya keromantisan dan keintiman.
·         Hilangnya kata “sayang” dan pujian.
·         Menghindari suasana romantic dan hubungan seks.
c.       Ketidak pedulian.
o   Tidak peduli dengan kebutuhan pasangan.
d.      Sikap yang memojokkan pasangan.
v  Intimidasi.
v  Saling menyalahkan.
v  Tidak mau saling mengerti.
v  Tidak mau saling menghargai dan menghormati.
e.       Pemulihan hhubungan yang retak.
§      Ingat kembali hubungan mersa yang sudah dialmi selamai ini.
§      Tanamkan dalam hati bahwa pasangan adalah milik anda yang paling  berharga.
§      Tulis dan sampaikan keluhan hati anda terhadap pasangan.
§      Serang masalahnya bukan orangnya.
§      Buat komitmen baru.
§      Tidak peduli dengan kehadiran pasangan.
§      Tidak mau memerhatikan perkataan pasangan.
f.        Keinginan untuk menghindar.
¨      Menghabiskan waktu dengan orang atau hal yang selain pasangan.
¨      Merasa tidak nyaman kalau berdua.
¨      Banyak “curhat” kepada lawan jenis.
g.      Tidak lagi menjadi sebuah tim (kej. 2:18).
*     Berjalan sendiri-sendiri.
*     Mulai hitung-hitungan.

F.     Peraturan Allah untuk orang tua.
          Hai anakku, jangan anggap enteng didikan [‘tata-tertib’] Tuhan, janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasiNya, dan Ia menyesah orang yang diakuiNya sebagai anak… Allah memperlakukan kamu seperti anak. Dimanakah terdapat anak yang tidak dihajar [ditertibkan] oleh ayahnya? Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran [tidak ditertibkan] yang diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang (Ibrani 12:5-8).
          Dalam ayat-ayat itu kita melihat peraturan itu dibalik, namun demikian pola dasar yang dibagi menjadi tiga bagian tetap dapat dilihat jelas: Mendidik, Menertibkan, Mengasihi. Demikianlah cara Bapa kita yang kekal itu mengungkapkan kebapaanNya. Ia Bapa yang sempurna. Ia teladan bagi semua orang yang mendapat kesempatan yang indah yang mengungkapkan wujud kebapaanNya di atas muka bumi.
1)      Mendidik.
Didiklah orang muda [ lebih tepat: seorang anak ] menurut menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu (Amsal 22:6).
Itu berarti bahwa orang tua harus membimbing anak mereka masing-masing dibawah pimpinan Roh Kudus yang penuh dayacipta itu. Semua orang tua harus menyesuaikan diri kepada kenyataan yang kadang-kadang sukar disadari, yaitu bahwa setiap anak adalah berllainan, dan sementar mereka bertumbuh menjadi dewasa, anak-anak itu makin hari makin berbeda kehidupannya. Itu tidak berarti bahwa di dalam suatu keluarga tiap-tiap anggotanya hanya memperjuangkkan kehendak perorangan saja, tetapi itu berti bahwa perbedaan-perbedaan yang ada dalam tabiat dan pembawaan anak-anak menandakan adanya perbedaan arah kehidupan yang telah ditentukan Allah untuk mereka masing-masing.
·         Peraturan-peraturan yang pasti.
·         Jadilah teladan.
2)      Tata-tertip.
Inilah kenyataan harus dilihat oleh para orang tua Kristen secara jejas: Allah mentut tanggung-jawab dari saudara mengenai anak-anak saudara. Kalau saudara menertibkan dan membesarkan mereka sesuai dengan Firman-Nya, maka Ia akan memberikan restu dan berkatNya. Kalau saudara gagal melaksanaknnya,saudar akan membangkitkan murkaNya.
·         Topanglah pendidikan dengan tata tertib.
·         Kesalah pemahaman dasar.
·         Tongkat: jalan kasih.
·         Tongkat: tanggapan pertama, bukan usah terakhir.
·         Tongkat: suara yang berhasil.
·         Tongkat: sarana yang ditentukan Allah untuk tata tertib.
3)      Kasih.
Kadang-kadang anak-anka harus menjadi nakal supaya dapat diperhatikan. Terlalu banyak orang tua lebih mudah  tergugah oleh kelakuan yang jahat dari pada yang baik. Anak-anak menginginkan supaya orang tua mereka menemani mereka, hanya sekedar berkumpul bersama. Bermain bersama bermain kucing-kucingan dengan ayah, memasak dengan ibu, duduk berdekatan bila berpeknik didaerah pegunungan membaca cerita atau menonton acara tv yang baik bersama



















BAB
III
Kesimpulan
            Selalu ingat bahwa tuhanlah yang mempersatukan anda dalam pernikahan. Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya… Demikianlah mereka bukan lagi dua, melaikan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Tuhan, tidak boleh diceraikan manusia.

            Janngan lupa bahwa Tuhan  Sendiri yang mempersatukan Anda berdua dalam pernikahan, dan kehendak-Nya ialah agar Andan tetap berdua bersama dan bahagia. Dia akan membawa sukacita dan kasih kedalam hidup Anda bila Anda mematuhi perintah-perintah-Nya. Jangan putus asa. Tuhan, yang menumbuhkan kasih di dalam hati para misionaris untuk megasihi penderita kusta, sanggup pula memberikan Anda cinta kasih untuk satu sam lain jika andan mengizinkan dia bertindak.